Tatkala saling mengerti itu tumbuh, maka cinta pun mekar

| |

sma yas
T ess dan Anna adalah dua wanita yang tak pernah akur. Keduanya seperti anjing dan kucing.
Setiap kali mereka bertemu yang ada hanyalah kesalahpahaman dan pertengkaran.
Lebih ironis lagi, mereka adalah ibu dan anak. Tess, sang ibu telah menjanda sejak suaminya meninggal, berprofesi sebagai konselor. Sedang puterinya, Anna adalah seorang gadis berusia 15 tahun.
Anna merasa ibunya tak pernah mau mengerti keadaannya. Demikian juga Tess menganggap Anna terlalu egois dan tidak pernah menghargainya.

Namun segala sesuatu berubah, ketika Jumat itu tiba.
Pada hari itu terjadi keajaiban di rumah mereka. Berkat tulisan pada kertas yang ada di dalam fortune cookie yang mereka baca pada malam sebelumnya, mereka bangun dengan bertukar raga.
 Tess menempati tubuh Anna. Sebaliknya, Anna masuk ke dalam tubuh ibunya. Meski mereka sangat shock dengan perubahan itu, tetapi the show must go on. Mereka harus menjalani aktivitas seperti lazimnya. Anna harus menjalani profesi ibunya sebagai seorang konselor. Sedang Tess harus ke sekolah.

Di hari Jumat itu, mereka mengalami peristiwa yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya. Hari itu, Tess menjalani lika-liku kehidupan anak gadisnya. Banyak hal yang dialami Tess, seperti pengalaman anaknya yang sedang dimabuk cinta atau perasaan terpukul ketika menghadapi guru yang selalu bersikap tidak adil padanya. Dari situlah Tess berusaha menempatkan diri dari perspektif anaknya. Ia mulai mencoba mengerti dan menerima anaknya. Hal yang terjadi juga pada diri Anna, yang menjalani kehidupan ibunya. Ia pun mulai bisa memahami diri ibunya.
Tatkala saling mengerti itu tumbuh, maka cinta pun mekar. Akhirnya mereka pun kembali pada tubuh mereka masing-masing. Memang itulah syaratnya yang tertulis pada kertas di dalam fortune cookie itu, bahwa keadaan akan kembali seperti semula, asal mereka kembali saling mencinta.

Tentu kisah tadi bukanlah kisah sebenarnya. Kisah itu hanya ada di dalam film yang bertajuk Freaky Friday (Jumat yang Aneh).
Meski demikian, pelajaran di dalamnya berlaku universal. Seringkali kita terlalu egois, tidak pernah mau mengerti orang lain. Akibatnya, hubungan dengan orang-orang dekat, entah itu pasangan hidup, orangtua, anak atau saudara kandung menjadi rusak.

Kunci dari semua itu ialah: berusahalah untuk menempatkan diri pada posisi orang lain, niscaya kita akan memiliki perspektif baru yang akan menumbuhkan pengertian dan cinta.

Pancha Wiguna Yahya

Posted by Unknown on 16.11. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Tatkala saling mengerti itu tumbuh, maka cinta pun mekar"

Leave a reply